Animasiadalah sebuah seni membuat dan mengerakkan sebuah obyek, baik berbentuk 2 dimensi, 3 dimensi,maupun stop motion yang kemudian dibuat menggunakan berbagai cara, misalnya
Cerita Timun Mas bisa digolongkan sebagai cerita rakyat Nusantara, hal ini disebabkan karena dongeng Timun Mas bukan hanya dikenal di Jawa Tengah namun hampir diseluruh wilayah Indonesia. Dari sekian banyak cerita rakyat Indonesia, Legenda Timun Mas termasuk yang paling banyak dikenal dan sering diceritakan. Sudah banyak sekali buku anak menceritakan kisah Timun mas, dan karena perkembangan teknologi maka video Timun Mas pun sudah dengan mudah dapat ditemukan. Bagi adik-adik yang belum tahu cerita Timun Mas kali ini akan kakak ceritakan Versi kedua dari Dongeng Timun Mas. Ada seorang janda yang sudah lama hidup sendiri, namanya Mbok Sirni. Semenjak ditinggal mati suaminya beberapa tahun silam, hari-harinya begitu sepi. Mbok Sirni menginginkan seorang anak yang dapat menemani sisa hidupnya dan membantunya bekerja di ladang. Mbok Sirni terus berdoa tanpa mengenal lelah, agar ia dapat di karuniai seorang anak. Doanya didengar, suatu hari saat Mbok Sirni bekerja di ladang di dekat hutan, ia didatangi raksasa yang amat besar dan berwajah menyeramkan. Mbok Sirni ketakutan, tubuhnya menggigil, ia ingin berlari menghindari dari terkaman raksasa itu. “Ampun, ampun…jangan makan saya..!” Mbok Sirni menjerit. Raksasa itu tertawa, “Hahaha… Hei janda tua! Jangan kau takut, aku tidak akan memakanmu,” Raksasa itu mendekati Mbok Sirni, “Bukankah kau menginginkan seorang anak?” tanya raksasa itu menyelidiki. Mbok Sirni sangat bahagia melihat mentimun yang dia tanam berbuah seorang bayi perempuan Mbok Sirni mengangguk dengan tubuh yang masih menggigil. Raksasa itu tertawa lagi, “Hahahaha, aku akan memberimu seorang anak, tapi dengan satu syarat,” Mata menyeramkan raksasa itu melihat Mbok Sirni yang mengangguk, “Ba… Baiklah, apa syaratnya?” tanya Mbok Sirni ragu-ragu. “Kau harus berikan anak itu lagi kepadaku setelah berumur enam tahun untuk kusantap, hahahaha…!” Raksasa itu memukul-mukul perutnya, “Pasti dagingnya amat lezat.” Mbok Sirni menyetujui syarat itu, kemudian raksasa itu memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat. Kelak setelah dua minggu di antara buah mentimun yang ditanamnya itu ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Mbok Sirni memetik buah semangka yang besar dan berkilau emas itu, lalu membelahnya dengan amat hati-hati. Alangkah terkejutnya dia, buah timun itu berisi seorang bayi perempuan cantik dan bersih. Mbok Sirni memberinya nama Timun Mas. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang baik budi dan cantik jelita, Mbok Sirni amat menyayanginya sepenuh hati. Suatu hari raksasa itu datang kembali, ia menagih janji Mbok Sirni enam tahun yang lalu. Mbok Sirni amat ketakutan, ia tak mau melepaskan Timun Mas begitu saja untuk disantap raksasa itu. Mbok Sirni mencari akal agar raksasa itu segera pergi. “Hei raksasa, Timun Mas belum pantas kau makan, tubuhnya masih kecil. Kembalilah dua tahun lagi, tubuhnya akan besar dan matang, akan enak untuk disantap” cerita timun emas tumbuh menjadi anak yang sehat dan sangat cantik Raksasa itu terlihat berpikir, “Baiklah, aku akan kembali dua tahun lagi,” kata raksasa menyetujuinya seraya pergi meninggalkan gubuk Mbok Sirni. Mbok Sirni bahagia bukan main, tentu ia tidak akan pernah melepaskan Timun Mas kepada siapapun. Semakin hari, Mbok Sirni semakin menyayangi Timun Mas, ia cemas dan sedih jika teringat janjinya pada raksasa itu. Mbok Sirni terus berdoa agar anaknya selalu selamat. Hingga akhirnya suatu hari ia bermimpi, agar Timun Mas selamat dari cengkraman raksasa itu, Mbok Sirni harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya, Mbok Sirni langsung pergi ke Gunung Gundul untuk menemui petapa itu seperti dimimpinya tadi malam. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya empat buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam, dan terasi sebagai penangkal diri dari terkaman raksasa. Lalu Mbok Sirni kembali ke gubuknya dan memberikan tempat bungkusan penangkal tadi kepada Timun Mas, “Anakku, gunakan empat bungkusan ini sebagai penangkal dan pelindung diri dari raksasa itu,” Mbok Sirni memeluk Timun Mas sambil menangis, “Berdo’alah terus anakku.” Timun Mas mengangguk, “Balk Mbok,”katanya kemudian.” Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji, “Hei janda tua, mana anakmu Timun Mas, aku sangat lapar,” Raksasa itu semakin mendekati gubuk Mbok Sirni. Sementara itu Mbok Sirni meminta Timun Mas keluar lewat pintu belakang, “Pergilah anakku,jangan sampai raksasa itu melihatmu,” pinta Mbok Sirni, “Cepat anakku.” Raksasa mengejar timun emas untuk dimangsa Timun Mas masih ragu, sungguh ia sangat ketakutan namun ia juga sangat khawatir dan tak mau meninggalkan Mbok Sirni sendirian menghadapi raksasa besar itu, `Bagaimana dengan Mbok?” tanya Timun Mas, hampir menangis. Raksasa itu semakin mendekat, “Hei janda tua, dimana kau? Cepat berikan Timun Mas, aku sangat lapar haah?!” raksasa mulai mengamuk. Mbok sirni semakin khawatir dengan keselamatan Timun Mas anak kesayangannya.” Timun Mas cepat selamatkan dirimu!” Mbok Sirni mendorong Timun Mas agar segera pergi. Mengetahui keadaan semakin genting, dengan berat hati Timun Mas segera berlari lewat pintu belakang, namun mata raksasa amat jeli, ia melihat Timun Mas berlari. Raksasa mengejarnya sambil terus mengaung, “Timun Mas mau lari kemana kau, aku akan menerkammu, hahahaha”. Raksasa itu hampir menggapai tubuh Timun Mas, namun Timun Emas seketika itu teringat akan empat bungkusan yang diberikan Mbok Sirni kepadanya. Lalu dengan terburu-buru ia membuka bungkusan pertama yang berisi biji mentimun. Ditebarnya biji itu, sungguh ajaib, hutan berubah menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasa pun memakannya namun buah timun itu malah menambah kuat tenaga raksasa. Ia kembali mengejar Timun Mas. Jarum yang dilempar timun mas berubah menjadi bambu Timun Mas amat takut, kemudian ia membuka kembali bungkusan kedua yang berisi jarum lalu menaburkannya, dalam sekejap tumbuhlah pohonpohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Raksasa meringis kesakitan dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Tanpa pikir panjang lagi Timun emas membuka bungkusan ketiga yang berisi garam dan ditaburkannya, seketika itu hutan pun menjadi lautan luas. Namun dengan kesakitannya raksasa dapat melewati. Timun Mas mulai pasrah, ia melihat bungkusan keempat, bungkusan terakhirnya, “Tuhan, selamatkanlah diriku,” ia berdoa sambil menabur isi dari bungkusan keempat itu yang berisi terasi. Dalam hitungan detik, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, raksasa terjebak di dalamnya ia tenggelam dalam lumpur panas itu dan akhirnya mati. Timun Emas mengucap syukur, akhirnya Timun Emas kembali ke gubuknya menemui Mbok Sirni yang sedang menangis, cemas. Melihat kedatangan Timun Mas, Mbok Sirni langsung memeluk anaknya, “Terima kasih Tuhan, kau telah mendengar doaku. Anakku selamat,” katanya mengusap lembut rambut Timun Mas. Akhirnya, mereka hidup damai dan bahagia selamanya. Pesan Moral dari Dongeng Legenda Jawa Tengah Cerita Timun Mas adalah Setiap maslaah pasti ada jalan keluarnya jika kita mau berusaha dan berdoa saat menghadapinya. Oleh karena itu saat menghadapi tantangan atau rintangan, kita harus terus berusaha dengan seluruh kemampuan untuk bisa mengatasinya. Dan selalu ingat untuk berdoa serta memohon kepada Tuhan. Sebab Tuhan lah yang Maha kuat dan penentu segalanya.
LegendaDanau Toba dan Pulau Samosir. Pada Suatu hari terdapat seorang pria bernama Toba yang sedang mencari ikan di sungai. Suatu kali, kail si pemuda tersangkut pada seekor ikan mas, yang tiba-tiba berubah menjadi perempuan cantik. Si pemuda pun memperistri perempuan tersebut. Dengan syarat, ia tidak boleh membeberkan asal-usul istrinya
Legenda Timun Mas Jawa TengahTimun Mas adalah seorang gadis cantik yang baik hati, cerdas, dan pemberani. Itulah sebabnya, ia sangat disayangi oleh ibunya yang bernama Mbok Srini. Suatu ketika, sesosok raksasa jahat ingin menyantap Timun Mas. Berkat keberaniannya, ia bersama ibunya berhasil melumpuhkan raksasa jahat di sebuah kampung di daerah Jawa Tengah, hiduplah seorang janda paruh baya yang bernama Mbok Srini. Sejak ditinggal mati oleh suaminya beberapa tahun silam, ia hidup sebatang kara, karena tidak mempunyai anak. Ia sangat mengharapkan kehadiran seorang anak untuk mengisi kesepiannya. Namun, harapan itu telah pupus, karena suaminya telah meninggal dunia. Ia hanya menunggu keajaiban untuk bisa mendapatkan seorang anak. Ia sangat berharap keajaiban itu akan terjadi padanya. Untuk meraih harapan itu, siang malam ia selalu berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar diberi suatu malam, harapan itu datang melalui mimpinya. Dalam mimpinya, ia didatangi oleh sesosok makhluk raksasa yang menyuruhnya pergi ke hutan tempat biasanya ia mencari kayu bakar untuk mengambil sebuah bungkusan di bawah sebuah pohon besar. Saat terbangun di pagi hari, Mbok Srini hampir tidak percaya dengan mimpinya semalam.“Mungkinkah keajaiban itu benar-benar akan terjadi padaku?” tanyanya dalam hati dengan perempuan paruh baya itu berusaha menepis keraguan hatinya. Dengan penuh harapan, ia bergegas menuju ke tempat yang ditunjuk oleh raksasa itu. Setibanya di hutan, ia segera mencari bungkusan itu di bawah pohon besar. Betapa terkejutnya ia ketika menemukan bungkusan yang dikiranya berisi seorang bayi, tapi ternyata hanyalah sebutir biji timun. Hatinya pun kembali bertanyatanya.“Apa maksud raksasa itu memberiku sebutir biji timun?” gumam janda itu dengan tengah kebingungannya, tanpa ia sadari tiba-tiba sesosok makhluk raksasa berdiri di belakangnya sambil tertawa terbahak-bahak.“Ha… ha… ha…!” demikian suara tawa raksasa Srini pun tersentak kaget seraya membalikkan badannya. Betapa terkejutnya ia karena raksasa itulah yang hadir dalam mimpinya. Ia pun menjadi ketakutan.“Ampun, Tuan Raksasa! Jangan memakanku! Aku masih ingin hidup,” pinta Mbok Srini dengan muka pucat.“Jangan takut, hai perempuan tua! Aku tidak akan memakanmu. Bukankah kamu menginginkan seorang anak?” tanya raksasa itu.“Be… benar, Tuan Raksasa!” jawab Mbok Srini dengan gugup.“Kalau begitu, segera tanam biji timun itu! Kelak kamu akan mendapatkan seorang anak perempuan. Tapi, ingat! Kamu harus menyerahkan anak itu kepadaku saat ia sudah dewasa. Anak itu akan kujadikan santapanku,” ujar raksasa begitu besar keinginannya untuk memiliki anak, tanpa sadar Mbok Srini menjawab,“Baiklah, Raksasa! Aku bersedia menyerahkan anak itu kepadamu.”Begitu Mbok Srini selesai menyatakan kesediaannya, raksasa itu pun menghilang. Perempuan itu segera menanam biji timun itu di ladangnya. Dengan penuh harapan, setiap hari ia merawat tanaman itu dengan baik. Dua bulan kemudian, tanaman itu pun mulai berbuah. Namun anehnya, tanaman timun itu hanya berbuah hari buah timun semakin besar melebihi buah timun pada pun sangat berbeda, yaitu berwarna kuning keemasan. Ketika buah timun masak, Mbok Srini memetiknya, lalu membawanya pulang ke gubuknya dengan susah payah, karena berat. Betapa terkejutnya ia setelah membelah buah timun itu. Ia mendapati seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Saat akan menggendongnya, bayi itu tiba-tiba menangis.“Ngoa… ngoa… ngoa… !!!” demikian suara bayi bahagianya hati Mbok Srini mendengar suara tangisan bayi yang sudah lama dirindukannya itu. Ia pun memberi nama bayi itu Timun Mas.“Cup… cup… cup..!!! Jangan menangis anakku sayang… Timun Mas!” hibur Mbok paruh baya itu tak mampu lagi menyembuyikan kebahagiaannya. Tak terasa, air matanya menetes membasahi kedua pipinya yang sudah mulai bahagia itu membuatnya lupa kepada janjinya bahwa dia akan menyerahkan bayi itu kepada raksasa itu suatu saat kelak. Ia merawat dan mendidik Timun Mas dengan penuh kasih sayang hingga tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Janda tua itu sangat bangga, karena selaing cantik, putrinya juga memiliki kecerdasan yang luar biasa dan perangai yang baik. Oleh karena itu, ia sangat sayang malam, Mbok Srini kembali bermimpi didatangi oleh raksasa itu dan berpesan kepadanya bahwa seminggu lagi ia akan datang menjemput Timun Mas. Sejak itu, ia selalu duduk termenung seorang diri. Hatinya sedih, karena ia akan berpisah dengan anak yang sangat disayanginya itu. Ia baru menyadari bahwa raksasa itu ternyata jahat, karena Timun Mas akan dijadikan santapannya. Melihat ibunya sering duduk termenung, Timun Mas pun bertanya-tanya dalam hati. Suatu sore, Timun Emas memberanikan diri untuk menanyakan kegundahan hati ibunya.“Bu, mengapa akhir-akhir ini Ibu selalu tampak sedih?” tanya Timun Mbok Srini tidak ingin menceritakan penyebab kegundahan hatinya, karena dia tidak ingin anak semata wayangnya itu ikut bersedih. Namun, karena terus didesak, akhirnya ia pun menceritakan perihal asal-usul Timun Mas yang selama ini ia rahasiakan.“Maafkan Ibu, Anakku! Selama ini Ibu merahasiakan sesuatu kepadamu,” kata Mbok Srini dengan wajah sedih.“Rahasia apa, Bu?” tanya Timun Mas penasaran.“Ketahuilah, Timun Mas! Sebenarnya, kamu bukanlah anak kandung Ibu yang lahir dari rahim Ibu.” Belum selesai ibunya bicara, Timun Mas tiba-tiba menyela.“Apa maksud, Ibu?” tanya Timun Srini pun menceritakan semua rahasia tersebut hingga mimpinya semalam bahwa sesosok raksasa akan datang menjemput anaknya itu untuk dijadikan santapan. Mendengar cerita itu, Timun Mas tersentak kaget seolah-olah tidak percaya.“Timun tidak mau ikut bersama raksasa itu. Timun sangat sayang kepada Ibu yang telah mendidik dan membesarkan Timun,” kata Timun perkataan Timun Mas, Mbok Srini kembali termenung. Ia bingung mencari cara agar anaknya selamat dari santapan raksasa itu. Sampai pada hari yang telah dijanjikan oleh raksasa itu,Mbok Srini belum juga menemukan jalan keluar. Hatinya pun mulai cemas. Dalam kecemasannya, tiba-tiba ia menemukan sebuah akal. Ia menyuruh Timun Mas berpura-pura sakit. Dengan begitu, tentu raksasa itu tidak akan mau menyantapnya. Saat matahari mulai senja, raksasa itu pun mendatangi gubuk Mbok Srini.“Hai, Perempuan Tua! Mana anak itu? Aku akan membawanya sekarang,” pinta raksasa itu.“Maaf, Tuan Raksasa! Anak itu sedang sakit keras. Jika kamu menyantapnya sekarang, tentu dagingnya tidak enak. Bagaimana kalau tiga hari lagi kamu datang kemari? Saya akan menyembuhkan penyakitnya terlebih dahulu,” bujuk Mbok Srini mengulur-ulur waktu hingga ia menemukan cara agar Timur Mas bisa selamat.“Baiklah, kalau begitu! Tapi, kamu harus berjanji akan menyerahkan anak itu kepadaku,” kata raksasa Mbok Srini menyatakan berjanji, raksasa itu pun Srini kembali bingung mencari cara lain. Setelah berpikir keras, akhirnya ia menemukan cara yang menurutnya dapat menyelamatkan anaknya dari santapan raksasa itu. Ia akan meminta bantuan kepada seorang pertapa yang tinggal di sebuah gunung.“Anakku! Besok pagi-pagi sekali Ibu akan pergi ke gunung untuk menemui seorang pertapa. Dia adalah teman almarhum suami Ibu. Barangkali dia bisa membantu kita untuk menghentikan niat jahat raksasa itu,” ungkap Mbok Srini.“Benar, Bu! Kita harus membinasakan raksasa itu. Timun tidak mau menjadi santapannya,” imbuh Timun harinya, pagi-pagi sekali, berangkatlah Mbok Srini ke gunung itu. Sesampainya di sana, ia langsung menemui pertapa itu dan menyampaikan maksud kedatangannya.“Maaf, Tuan Pertapa! Maksud kedatangan saya kemari ingin meminta bantuan kepada Tuan,” kata Mbok Srini.“Apa yang bisa kubantu, Mbok Srini?” tanya pertapa Srini pun menceritakan masalah yang sedang dihadapi anaknya. Mendengar cerita Mbok Srini, pertapa itu pun bersedia membantu.“Baiklah, kamu tunggu di sini sebentar!” seru pertapa itu seraya berjalan masuk ke dalam ruang berapa lama, pertapa itu kembali sambil membawa empat buah bungkusan kecil, lalu menyerahkannya kepada Mbok Srini.“Berikanlah bungkusan ini kepada anakmu. Keempat bungkusan ini masing-masing berisi biji timun, jarum, garam dan terasi. Jika raksasa itu mengejarnya, suruh sebarkan isi bungkusan ini!” jelas pertapa mendapat penjelasan itu, Mbok Srini pulang membawa keempat bungkusan tersebut. Setiba di gubuknya, Mbok Srini menyerahkan keempat bungkusan itu dan menjelaskan tujuannya kepada Timun hati Mbok Srini mulai agak tenang, karena anaknya sudah mempunyai senjata untuk melawan raksasa itu. Dua hari kemudian, Raksasa itu pun datang untuk menagih janjinya kepada Mbok Srini. Ia sudah tidak sabar lagi ingin membawa dan menyantap daging Timun Mas.“Hai, perempuan tua! Kali ini kamu harus menepati janjimu. Jika tidak, kamu juga akan kujadikan santapanku!” ancam raksasa Srini tidak gentar lagi menghadapi ancaman itu. Dengan tenang, ia memanggil Timun Mas agar keluar dari dalam gubuk. Tak berapa lama, Timun Emas pun keluar lalu berdiri di samping ibunya.“Jangan takut, Anakku! Jika raksasa itu akan menangkapmu, segera lari dan ikuti petunjuk yang telah kusamapaikan kepadamu,” Mbok Srini membisik Timun Mas.“Baik, Bu!” jawab Timun Timun Mas yang benar-benar sudah dewasa, rakasasa itu semakin tidak sabar ingin segera menyantapnya. Ketika ia hendak menangkapnya, Timun Mas segera berlari itu pun mengejarnya. Tak ayal lagi, terjadilah kejar-kerajaan antara makhluk raksasa itu dengan Timun Mas. Setelah berlari jauh, Timun Mas mulai kecapaian, sementara raksasa itu semakin mendekat. Akhirnya, ia pun mengeluarkan bungkusan pemberian pertapa Timun Mas menebar biji timun yang diberikan oleh ibunya. Sungguh ajaib, hutan di sekelilingnya tiba-tiba berubah menjadi ladang timun. Dalam sekejap, batang timun tersebut menjalar dan melilit seluruh tubuh raksasa itu. Namun, raksasa itu mampu melepaskan diri dan kembali mengejar Timun Emas pun segera melemparkan bungkusan yang berisi jarum. Dalam sekejap, jarum-jarum tersebut berubah menjadi rerumbunan pohon bambu yang tinggi dan runcing. Namun, raksasa itu mampu melewatinya dan terus mengejar Timun Mas, walaupun kakinya berdarah-darah karena tertusuk bambu usahanya belum berhasil, Timun Mas membuka bungkusan ketiga yang berisi garam lalu menebarkannya. Seketika itu pula, hutan yang telah dilewatinya tiba-tiba berubah menjadi lautan luas dan dalam, namun raksasa itu tetap berhasil melaluinya dengan Emas pun mulai cemas, karena senjatanya hanya tersisa satu. Jika senjata tersebut tidak berhasil melumpuhkan raksasa itu, maka tamatlah riwayatnya. Dengan penuh keyakinan, ia pun melemparkan bungkusan terakhir yang berisi terasi. Seketika itu pula, tempat jatuhnya terasi itu tiba-tiba menjelma menjadi lautan lumpur yang mendidih. Alhasil, raksasa itu pun tercebur ke dalamnya dan tewas seketika. Maka selamatlah Timun Emas dari kejaran dan santapan raksasa sekuat tenaga, Timun Emas berjalan menuju ke gubuknya untuk menemui ibunya. Melihat anaknya selamat, Mbok Srini pun langsung berucap syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Sejak itu, Mbok Srini dan Timun Mas hidup berbahagia.
Thetitan requested that their guarantee take Timun Mas. The rancher was attempting to quiet down. "Hold up a moment. Timun Mas Should go to the woods!" "My wife would you call her" he said. Timun Mas cameto her dad. "Little girl, take this," he said, giving a material pack. "It will help you battle the goliath.
Cerita Legenda Timun Mas Dalam Bahasa Jawa – Dahulu kala di salah satu desa, ada seorang janda yang hidup sebatang kara tanpa anak atau keluarga. Karena janda itu ingin punya anak. Setiap hari janda itu berdoa siang malam kepada Tuhan untuk memberinya seorang anak. Dia yakin bahwa Tuhan akan menerima sepengetahuan janda itu, ketika dia berdoa siang malam di rumah, dia mendengar Buto Ijio yang kebetulan lewat. Buto ijo lalu memanggil ibu janda itu keluar dari rumahnya. mungkin janda itu terkejut mengetahui bahwa Buto berdiri di depan tidak sedih lagi mengenali buto besar dan ketakutan hijau, buto mengatakan bahwa dia bisa membantu anak itu. Mungkin janda itu senang mendengar apa yang dikatakan Buto ijo dan menerima semua permintaan Buto ijo untuk memberinya anak yang Cerita Rakyat Jawa Buto ijo jika anak janda itu sudah besar, mereka akan memintanya untuk memberinya makan. Buto ijo lalu memberikan wii mentimun yang harus ditanam janda itu. Setelah Buto ijo pergi, mungkin Randa menanam bibit mentimun di kebunnya. Benih dirawat dan dirawat dengan hati-hati, disiram, dipaksakan dan ditaburi, agar cepat memalu dan menjadi pohon mentimun yang subur, pohon mentimun tersebut sudah berbuah. Di antara banyak buah ketimun, ada satu ketimun yang tidak biasa. Penampilannya berwarna kuning keemasan dan seukuran gulungan. Kemudian mentimun itu terbelah dan di dalam mentimun itu ada bayi janda itu bahagia karena keinginannya untuk memiliki anak menjadi kenyataan. Mungkin janda itu sedang bersyukur kepada Tuhan karena doanya telah terkabul. Bayinya perempuan, kulitnya bersih dan mulus seperti kulit timun karena lahir di timun yang berwarna kuning seperti emas, gadis itu bernama Tumun Timun mas menjadi tua, mungkin janda itu ingat janjinya kepada Buta bahwa dia akan memberikan Timun mas. Karena hati sang janda sedih, siang malam sang janda berdoa memohon pertolongan dari Tuhan. Suatu malam, Janda tersebut bermimpi bertemu dengan seorang pertapa di Gunung Gandul. Pertapa itu adalah orang yang bisa membantu Timun Mas agar tidak diambil oleh Rakyat Indonesia Dongeng Keong MasKeesokan harinya, janda itu pergi ke gunung gundul seperti mimpinya. Setelah bertemu pertapa seperti dalam mimpinya, janda itu menerima bingkisan untuk Timun mas. Pertapa itu memberi nasehat bagaimana Timun mas bisa lolos dari bahaya dihadapan Buta. Setelah berterima kasih kepada janda itu, dia berpamitan dan di rumah, janda itu memberinya banyak kartu dan memberitahunya cara menggunakannya. Mungkin janda itu meminta Timun keluar rumah dan berlari secepat mungkin. Setelah itu, Buto ijo yang ingin mengambil Timun mas datang ke rumah janda tersebut dan marah ketika mengetahui Timun mas sudah tidak ada. Buto ijo marah marah, kebun janda itu dirusak dan diberi nama Timun Buto ijo tidak luas, Timun mas hampir saja merobeknya. Mentimun segera membuang sebungkus biji mentimun. Tiba-tiba ada kebun timun dengan seikat timun, Buto ijo berhenti dan memakan timun yang terlihat masih segar. Setelah timun selesai, Buto hijau ingat bahwa dia sedang mengejar Timun. Buto ijo kemudian kembali mengejar Timun mas yang lama Buto hijau hampir mengejar Timuno. Timun terus mengirimkan paket berisi rumah. Tiba-tiba ada hutan bambu yang menghalangi permainan Buto. Namun selang beberapa waktu, Buto ijo tiba dari hutan Rakyat DaerahKemudian Timun Mas melemparkan seikat garam, dan berubah menjadi laut yang luas dan dalam. Buto ijo berenang di laut melanjutkan perburuan Timun mas dan berhasil keluar dari laut. Timun mas ingin mencabik-cabiknya dengan sukses, lalu meluncurkan paket berubah menjadi lubang lumpur yang dalam. Buto ijokecemplung dengan susah payah keluar dari lumpur. Akhirnya Buto ijo yang mengejar Timun mas tenggelam di lautan lumpur. Timun Mas akhirnya selamat dan hidup damai dengan Timun Mas dapat digolongkan sebagai cerita populer di nusantara, karena cerita Timun Mas tidak hanya dikenal di Jawa tengah tetapi hampir di seluruh Indonesia. Di antara sekian banyak cerita rakyat Indonesia, Legenda Timun Mars adalah salah satu yang paling terkenal dan sering diceritakan. Ada banyak buku anak yang bercerita tentang Little Mars, dan berkat perkembangan teknologi, video Little Mars mudah ditemukan. Bagi anda yang belum mengetahui kisah Timun Mars, kali ini saya akan menceritakan kisah Timun Mars versi seorang janda yang sudah lama hidup menyendiri, namanya Mbok Sirni. Sudah beberapa tahun sejak suaminya meninggal, dan hari-harinya begitu sunyi. Mbok Sirni menginginkan seorang anak yang bisa menemaninya seumur hidup dan membantunya bekerja di ladang. Mbok Sirni terus berdoa tanpa lelah agar dikaruniai seorang anak. Doanya terkabul, suatu hari saat Mbok Sirni sedang bekerja di ladang dekat hutan, ia didatangi raksasa besar berwajah seram. Mungkin Sirni takut, tubuhnya gemetar, dia ingin lari dari cengkeraman raksasa itu tertawa “Hahaha… Hei janda tua! Jangan takut, aku tidak akan memakanmu,” raksasa itu mendekati Mbok Sirni, “Apakah kamu tidak menginginkan seorang anak?” tanya raksasa Suara Ibu Dalam Cerita Rakyat Timun Mas Halaman 1Raksasa tertawa lagi “Hahahaha, aku akan memberimu seorang anak, tapi dengan satu syarat,” Mata raksasa yang ketakutan melihat Mbok Sirni yang mengangguk “Ba… Nah, apa syaratnya?” tanya Mbok Sirni ragu.“Kamu harus memberikan anak ini kepadaku setelah dia berumur enam tahun untuk makan, hahahaha…!” Raksasa itu menepuk-nepuk perutnya, “Dagingnya pasti sangat enak.”Mbok Sirni menyanggupi syarat itu, lalu raksasa itu memberinya biji ketimun untuk ditanam dan dirawat. Kemudian, setelah dua minggu, di antara ketimun yang dia tanam, ada salah satu yang terbesar dan bersinar seperti Sirni memilih melon emas yang besar dan cerah, lalu membelahnya dengan hati-hati. Sama seperti dia terkejut, buah mentimun memiliki seorang gadis cantik dan murni. Mbok Sirni memberinya nama Timun Mas. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang baik dan cantik, Mbok Sirni mencintainya dengan sepenuh Kumpulan Cerita Legenda Bahasa Jawa box /set Diskon 5% Di Seller Widya AnandaSuatu hari raksasa itu kembali dan meminta janji Mbok Sirni enam tahun yang lalu. Mungkin Sirni saking takutnya, dia tidak mau meninggalkan Timun Mars hanya untuk dimakan raksasa. Mungkin Sirni sedang mencari alasan agar raksasa itu segera pergi.“Hei raksasa, Tuan Timun, kamu masih belum bisa makan, tubuhnya masih kecil. Kembalilah dua tahun lagi, tubuhnya akan besar dan matang, dia enak dimakan.”Mereka melihat raksasa itu berpikir, “Baiklah, saya akan kembali dalam dua tahun,” raksasa itu setuju dan meninggalkan gubuk Mbok Sirni. Karena Sirni senang tidak bermain, tentu dia tidak akan pernah menyerahkan Timun Mars kepada hari Mbok Sirni semakin mencintai Timun Mas, dia khawatir dan sedih ketika mengingat janjinya kepada raksasa. Mbok Sirni terus berdoa agar anaknya selalu selamat. Hingga akhirnya suatu hari ia bermimpi agar Timun Mas bisa lepas dari cengkeraman raksasa, Mbok Sirni harus menemui seorang pertapa di Gunung Gundul. Pagi harinya, Mbok Sirni segera pergi ke Gundul Gundul untuk menemui pertapa seperti yang diimpikannya tadi Timun Mas Cerita Rakyat Indonesiajawa Pustaka Gundul Gundul ia bertemu dengan seorang pertapa yang memberinya empat bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam dan ter sebagai penangkal cakar Sirni kemudian kembali ke gubuknya dan memberikan paket penawarnya kepada Timun Mas, “Anakku, gunakan keempat paket ini sebagai penangkal dan perlindungan pribadi terhadap raksasa itu,” Mbok Sirni memeluk Timun Mas sambil menangis, “Teruslah berdoa anakku.”Keesokan paginya, raksasa itu datang lagi untuk menagih janji “Hai janda tua, dimana anakmu Timun Mas, aku sangat lapar” Raksasa itu mendekati gubuk Mbok itu, Mbok Sirni meminta Timun Mas dari pintu belakang, “Pergilah anakku, jangan sampai raksasa itu melihatmu,” pinta Mbok Sirni, “Cepatlah anakku.”Cerita Rakyat timun MasTimun Mas masih ragu, dia sangat takut tetapi dia juga sangat khawatir dan dia tidak ingin meninggalkan Mbok Sirni sendirian menghadapi raksasa besar, “Dan Mbok?” tanya Timun Mas hampir itu mendekat, “Hei janda tua, kamu dimana? Beri aku Little Mars, aku sangat lapar ya?!” raksasa itu sirni semakin mengkhawatirkan keselamatan Timun Mas, anak kesayangannya. “Timun Mas cepat selamatkan kamu!” Mbok Sirni langsung mendorong Timun Mas bahwa situasi semakin kritis, dengan berat hati Timun Mars segera berlari ke pintu belakang, tetapi mata raksasa itu sangat waspada, dia melihat Timun Mars berlari. Monster itu mengejarnya dan terus berteriak, “Anak Mars, kemana kamu akan lari, aku akan melompatimu, hahahaha”. Raksasa itu hampir mencapai tubuh Timun Mars, tetapi Timun Emas segera teringat akan empat paket yang diberikan Mbok Sirni kepadanya. Setelah itu, dia buru-buru membuka bungkusan pertama biji mentimun. Saat benih disemai, sungguh ajaib, hutan menjadi kebun ketimun dan banyak buah. Raksasa itu memakannya, tetapi ketimun itu menambah kekuatan raksasa itu. Dia kembali setelah Timun Buku Timun MasTimun Mars sangat ketakutan, lalu dia membuka bungkusan kedua yang berisi jarum dan mengirimkannya, dalam sekejap tumbuh pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Raksasa itu meringis kesakitan dan mencakar darah dan raksasa itu terus mengejar. Tanpa pikir panjang lagi, Timun cenderung membuka bungkusan ketiga yang berisi garam dan membuangnya, seketika hutan berubah menjadi lautan luas. Tapi dengan rasa sakitnya raksasa itu bisa lewat. Timun Mars mulai menyerah, dia melihat bungkusan keempat, bungkusan terakhir, “Tuhan, selamatkan aku”, dia berdoa sambil menaburkan isi bungkusan keempat yang berisi ter. Dalam hitungan detik, lautan lumpur mendidih terbentuk, raksasa itu terperangkap di dalamnya dan tenggelam di legenda timun mas dalam bahasa inggris, cerita timun mas dalam bahasa jawa, drama legenda timun mas, cerita legenda timun mas, legenda timun mas, cerita bahasa jawa timun mas, timun mas dalam bahasa jawa, cerita rakyat timun mas dalam bahasa jawa, film legenda timun mas, gambar legenda timun mas, dongeng legenda timun mas, legenda timun mas dalam bahasa jawa
100 Contoh Cerita Legenda Rakyat Nusantara yang diceritakan turun temurun dari nenek moyang kita, memiliki banyak pesan moral dan nilai-nilai budaya. Legenda Keong Mas - Cerita Rakyat Jawa Timur. Timun Mas adalah seorang gadis cantik yang baik hati, cerdas, dan pemberani. Itulah sebabnya, ia sangat disayangi oleh ibunya yang bernama
Tak hanya bahasa Inggris saja yang dipelajari, beberapa orang juga mempelajari bahasa lokal. Utamanya orang – orang yang merantau ke daerah biasanya akan mulai mempelajari bahasa daerah setempat. Kalau Anda ingin belajar bahasa Jawa, Anda bisa belajar melalui cerita rakyat Timun Mas dalam bahasa Jawa berikut ini. Ya, belajar bahasa lewat cerita bisa membuat pembelajaran bahasa tersebut jadi jauh lebih mudah dipahami dan lebih mudah diingat. Karena itu mari kita mempelajari bahasa daerah yaitu bahasa Jawa melalui cerita rakyat Timun Mas. Let’s check these out! Cerita rakyat Timun Mas dalam bahasa Jawa kali ini akan kita sampaikan sekaligus artinya dalam bahasa Indonesia agar Anda bisa mengcompare dan semakin memahami bahasa tersebut karena ada perbandingan bahasanya. Simak baik – baik cerita rakyat Timun Mas dalam bahasa Jawa berikut Legenda Rakyat Timun Mas Jaman bien onok rondho kere seng jenenge Mbok Srini. Wong wedhok iki pengen duwe anak ben duwe konco. Nanging rasane koyok ndak mungkin amarga umure mbok Srini wes tuwo. Mbok Srini ngengkel ndungo ben nduweni kepengenani rondho iki diweruhi buto ijo. Buto ijo ngomong neng dheke lek butho ijo iki iso lho ndadekno kepengenane Mbok Srini dadi nyoto. Tapine, Mbok Srini kudu gelem keiket janji neng buto buto ijo, lek Mbok Srini gelem nandur wiji timun ambek gelem ngramut, emben Mbok Srini bakal nemu bayi neng njero woh timun. Lha lek wis nemu bayine, rondho iki kudu gelem ngramut sing tenan, gelem makani ben dadi anak sing lemu, ambek gelem mbalekno neng raksasa lek wis Srini nrimo syarat iku mau. Moro dheke nandur wiji timun seng diwehi buto ijo ambek ngramut sing timun mau urip. Ndilalah onok siji woh timun seng buedo banget karo liyane. Wernoe kuning koyok emas, ambek ukurane guedhi ra umum woh iku disigar, Mbok Srini kaget, soale neng njeroe onok bayi. Moro dheke njenengi bayi kui Timun kroso, Timun Mas wis gede. Dheke dadi arek sing uayu, uapik karo kabeh wong, ambek muanut neng buto ijo teko nagih janji. Tapine, Mbok Srini gak ujug-ujug mbalekno Timun Mas neng buto ijo. Dheke gak pingin ndelok Timun Mas diemplok dino iku. Mulane, Mbok Srini rodhok mbulet ambek ngapusi buto ijo ben buto ijo gak sido njupuk anak kuwi.“Too, Butooo, Mulio sek yooo, mbaliko neng kene rong taun engkas. Tak jamin rong taun engkas dheke wis lemu, wethenge njemblung-mblung meh koyok wethengmu, ambek maknyus lek mbok untal,” jare Mbok ijo ngono kui percoyo ae karo cangkemane Mbok Srini. Soale dheke bener-bener mbayangno tenan lek rong taun engkas Timun Mas bakal luemu, dadine lek diuntal buto bakal wareg tenan.“Ndoo rondhoo, elingo yoo, rong taun engkas aku bakal mrene maneh. Ndek wektu iku, lek Timun Mas gaonok utowo sek kuru koyok rongkoo, ndasmu seng tak kepruk,” jare buto Srini ngiyani buto iku mau banjur golek akal supoyo iso ngakali buto rong taun, mbok Srini yo wes teko umahe datuk ngewehi cekelan gawe Timun Mas. Buto ijo iku mau teko. Mbok Srini ngongkon Timun Mas mblayu seng banter ambek gowo buntelan teko Timun Mas wis kepegelen, dheke nyawat wiji timun neng buto ijo sing ngepung dheke. Ajaib tenan, moro-moro onok tanduran timun uakeh seng guedhine ra umum ambek mbuleti awake buto ijo. Tapine, buto ijo dadakno iso lolos ambek ngepung Timun Mas buto ijo wis meh cuiidhek maneh karo Timun Mas, buto ijo kui diuncali dom. Ndilalah dome dadakno ngerupo tanduran pring-pring ruapet seng iso njiret sikile buto ijo sampek buto ijo kui ketelu, Timun Mas nyebar uyah neng buto ijo sing sik iso lolos tekok jiretane pring-pring mau. Lah, ajaib neh iki, uyah seng disebar Timun Mas mau moro-moro ngerupo segoro. Meh ae, buto ijoe kedhelep, tapine dheke sek iso nglangi. Jan-jan, dheke sek gak kapok-kapok nguber arek cilik seng kesite eram seng terakhir, Timun Mas nguncali buto ijo karo terasi sing ambune buadeg. Peh, terasine ngerupo dadi ledhog puanas, jembar ambek jeruh. buto ijoe kedhelep neng ledhog jembar jeruh kui, gak mentas-mentas, sampek modar. Artinya Suatu hari, ada seorang janda yang bernama Mbok Srini. Janda ini menginginkan seorang anak agar bisa dijadikan teman. Hanya saja rasanya seperti tidak mungkin karena usia Mbok Srini yang sudah tua. Namun ia masih bersikukuh berdoa agar memiliki seorang anak. Lama – lama, keinginan janda itu diketahui sang raksasa. Raksasa tersebut mengatakan bahwa ia bisa menjadikan keinginan Mbok Srini nyata. Akan tetapi, Mbok Srini harus mau mengikat janji dengan raksasa. Raksasa berkata, kalau Mbok Srini mau menanam biji timun dan merawatnya maka suatu hari nanti Mbok Srini akan menemukan bayi di dalam buah timun. Kalau sudah menemukan bayi tersebut, Mbok Srini harus merawatnya dengan benar dan memberi makan setiap hari agar anak tersebut sehat, sekaligus Mbok Srini harus mengembalikan anak tersebut ke raksasa ketika ia sudah dewasa. Mbok Srini yang ingin seorang anak menerima syarat tersebut. Ia menanam biji timun yang diberi raksasa dan merawat dengan benar. Biji timun tadi hidup. Ternyata ada satu buah timun yang berbeda dengan lainnya. Warnanya kuning seperti emas dan ukurannya sangat besar. Ketika buah tersebut dibelah, Mbok Srini sangat kaget karena di dalamnya ada bayi. Ia pun menamai bayi tersebut dengan nama Timun Mas. Tak terasa, Timun Mas beranjak dewasa. Ia menjadi anak yang cantik, baik terhadap semua orang dan menurut terhadap ibunya. Kemudian, raksasa datang menagih janji. Namun Mbok Srini tidak serta merta memberikan Timun Mas kepada sang raksasa. Ia tidak ingin melihat Timun Mas dimakan raksasa saat itu juga. Karenanya, Mbok Srini mengulur waktu dan membohongi raksasa agar si raksasa tidak mengambil anaknya sekarang. “Hei raksasa, pulanglah dulu kamu, datanglah kembali 2 tahun lagi. Saya jamin, dua tahun lagi anakku sudah besar dan gemuk. Perutnya besar bahkan menyerupai perutmu. Sangat lezat kalau kamu makan,” kata Mbok Srini. Raksasa tersebut percaya dengan apa yang dikatakan Mbok Srini. Hal tersebut terjadi lantaran sang raksasa benar – benar membayangkan kalau dua tahun kemudian Timun Mas akan gemuk sehingga kalau dimakan, raksasa akan sangat kenyang. “Hei janda, ingatlah dua tahun lagi akan akan kembali. Di waktu itu kalau Timun Mas tidak muncul dan masih kurus maka kepalamu yang akan ku hancurkan” ungkap sang raksasa. Mbok Srini mengiyakan apa yang dikatakan raksasa tadi sekaligus berusaha mencari cara agar bisa menipu raksasa kembali nantinya. Dua tahun berlalu, Mbok Srini sudah datang dari rumah seorang datuk dan diberi sesuatu untuk dipegang Timun Mas. Ketika raksasa datang, Mbok Srini meminta Timun Mas berlari dengan membawa sesuatu yang diberi oleh datuk. Ketika Timun Mas lelah berlari, ia melempar biji timun ke raksasa yang mengejarnya. Ajaibnya tiba – tiba muncul tanaman timun banyak dan besar yang melingkar ke tubuh raksasa. Namun raksasa bisa lepas dari hal tersebut dan mengejar Timun Mas kembali. Ketika raksasa akan sampai di dekat Timun Mas, raksasa dilempari jarum. Jarum tersebut kemudian menjadi tanaman bambu yang sangat r apat dan menjerat kaki sang raksasa hingga ia tersandung – sandung. Yang ketiga, Timun Mas menyebarkan garam ke raksasa yang masih bisa lolos dari jeratan bambu tadi. Ajaibnya, garam tadi menjadi lautan. Raksasa hampir tenggelam, namun ia masih bisa berenang. Sungguh, raksasa benar – benar tidak ada menyerahnya. Terakhir, Timun Mas melempari raksasa dengan bumbu dapur terasi yang baunya menyengat. Bumbu terasi tadi akhirnya menjelma menjadi lumpur panas, luas dan dalam. Sang raksasa akhirnya tenggelam di lumpur tersebut dan tidak bisa menyelamatkan diri. Ingin belajar bahasa Jawa dari cerita lainnya? Baca Cerita Rakyat Bahasa Jawa Singkat Demikian sedikit informasi yang kami dapat sampaikan. Semoga apa yang kami bagikan kali ini menjadi informasi yang inspiratif dan membawa manfaat khususnya bagi Anda yang sedang belajar bahasa Jawa. Semangat!
RelatedPosts To Dongeng Timun Mas Bahasa Jawa Singkat Dongeng Timun Mas Bahasa Jawa Singkat 2019-09-28T00. Mentimun Emas adalah cerita rakyat Jawa yang menceritakan seorang perempuan cantik yang baik hati cerdas dan pemberani. Saben dina ndonga marang sing Maha Agung njaluk diwei anak. Dongeng Timun Mas atau Timun Emas Jawa.
Langsung ke konten Alkisah, ada seorang janda yang tidak mempunyai anak bernama Mbok Srini. Saat pergi ke hutan, ia didatangi raksasa yang memberinya biji timun. Raksasa tersebut mengatakan kalau ia akan mempunyai anak lewat biji timun tersebut. Mbok Srini pulang dan menanam biji timun itu. Setelah beberapa waktu, tanaman timunnya hanya berbuah satu, warnanya emas. Ia membelah buah tersebut dan kaget karena isinya bayi perempuan. Anak itu diberi nama Timun Mas. Singkat cerita, Timun Mas sudah dewasa. Suatu malam, Mbok Srini bermimpi didatangi raksasa. Raksasa tersebut akan menjemput Timun Mas seminggu lagi. Mbok Srini takut, lalu menemui petapa sakti. Petapa itu memberikan empat bungkusan kecil, berisi biji timun, jarum, garam, dan terasi. Cerita Legenda Timun Mas dari Jawa Tengah Pada hari yang ditentukan, Mbok Srini meminta Timun Mas pergi. Raksasa pun mengejarnya. Timun Mas membuka bungkusan pertama, seketika sekelilingnya menjadi ladang timun dan menghambat sang Raksasa. Begitu akan tertangkap lagi, Timun Mas membuka bungkusan kedua. Dalam sekejap, sekelilingnya menjadi rerimbunan pohon bambu yang runcing. Raksasa terus mengejar meski terluka. Timun Mas membuka bungkusan ketiga. Daerah sekitarnya menjadi lautan luas. Namun, raksasa itu bisa melewatinya. Dengan ketakutan, Timun Mas melempar bungkusan terakhir. Sekelilingnya berubah menjadi lautan lumpur yang mendidih. Raksasa pun tercebur dan tewas. Selamatlah Timun Mas. Ia menemui ibunya dan mereka hidup bahagia. Navigasi pos Kebijakan Privasi Hak cipta © 2023 Cerita Rakyat Nusantara Kumpulan Dongeng Anak Anak Sebelum Tidur — Tema WordPress Ascension oleh GoDaddy
9JHkf. 253 289 74 305 498 103 456 242 454
cerita legenda bahasa jawa timun mas