Alasan mengapa “Allah menjadi manusia” dari sudut yang relasional yaitu: bahwa di dalam Kristus, Allah yang Mahatinggi secara hakiki berkenan menjadi sahabat bagi umat manusia. Sebab dalam keberdosaan dan kefanaannya, umat manusia berada dalam situasi yang terasing dan terbuang.

Jadi malaikat dalam penjelmaan manusia bisa melihatnya, kalau dia mau menunjukkan itu. Begitu juga jin. Kemudian jin itu di dalam hadis dikatakan dia bisa menjelma menjadi anjing hitam, menjadi ular, termasuk kalau menjadi manusia mungkin jadi manusia nggak sempurna, nggak ada matanya, atau nggak ada kepalanya, atau api saja dan sebagainya, itu Yesus Kristus menjelaskan, “Hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya…”. Seorang hamba hanya tahu bahwa dia harus menjalankan perintah tuannya. Jika sang tuan ingin agar dia menyediakan makanan, maka dia akan menyediakan makanan; jika tuannya ingin agar dia berbelanja sesuatu, maka dia segera berbelanja.
Kini, kita juga akan belajar bahwa Yesus adalah seorang Manusia sejati. Kita akan melihat bagaimana Yesus menjadi manusia dalam segala hal seperti kita kecuali bahwa Dia tanpa dosa. Jika kita hendak mengerti sifat alami yang sejati dari Yesus, kita harus mengerti bahwa Dia adalah Allah dan juga manusia.
Tidak ada yang namanya Tuhan Ibu dalam Islam. Jika kau menambahkan nama tertentu pada “Tuhan”, jadilah ia “Tuhan Palsu”. Dalam Islam tidak ada Allah palsu. Itulah mengapa kami muslim lebih suka menyebut “Allah” sesuai dengan bahasa Arabnya.”. DR Zakir Naik juga menunjukkan bahwa kata “Allah” ternyata ada di hampir semua kitab Yesus menjadi saudara kita 'berdasarkan darah' (yaitu dengan Ia menjelma menjadi manusia) sehingga Ia bisa menjadi Penebus-Saudara kita dan menyelamatkan kita dari dosa. [ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia EhBU. 255 334 239 477 263 496 315 339 139

mengapa allah menjelma menjadi manusia